Saturday, September 20, 2008
Wednesday, August 20, 2008
Wednesday, July 30, 2008
Monday, July 28, 2008
Indonesiaku tercinta
Setelah setahun kembali ke Indonesia ternyata membuat kami sekeluarga kangen juga dengan Australia. Terlalu banyak ketidak beresan dan ketidak nyamanan yang kami alami selama disini membuat kami selalu saja tanpa kami sadari membanding-bandingkan Indonesia dan Australia. Tapi....bukan berarti kami tidak cinta Indonesia looo.. tidak...sama sekali tidak.... Kami (saya dan Daeng terutama) masih sangat mencintai negara kelahiran kami ini ....dengan cara kami sendiri tentunya, hehehe.
Setiba kami di Indonesia, di Jakarta tepatnya, kami langsung menghadapi masalah klise Indonesia: macet......sampah....rokok...dan pengemis. Kids dah langsung berkomentar: "why Indonesian always throw their rubish every where'? Why Indonesian like to smoke?, Are we going to see like this, dirty rivers, all the way to tante Dini's house"? (mengingat dari Cengkareng ke depok kami melalui banyak"sungai"/ kanal/got?), etc..etc.
Dari Jakarta, kami ke makassar buat ketemu keluarga, kebetulan adiknya Daeng, Uga, sedang sakit dan menjalani chemo jadi kami agak lama disana (hingga adiknya meninggal). Di Makassar, yang namanya lalu lintas bukan main sembrawutnya. Nyetir disana drive me crazy. Bener bener kacau, satu mobil mengambil 2 jalur (jalan diantara garis putus putus), pete2 seenaknya berhenti dimana mana, mobil/motor seenaknya pindah jalur, macet, mana aturan lampu merahnya gak tertulis jadi kadang lagi merah saya stop eh...tenyata dijalur situ harus terus jalan, padahal bukan di jalur kiri lo. Pokoknya parah.....
Setiba kami di Indonesia, di Jakarta tepatnya, kami langsung menghadapi masalah klise Indonesia: macet......sampah....rokok...dan pengemis. Kids dah langsung berkomentar: "why Indonesian always throw their rubish every where'? Why Indonesian like to smoke?, Are we going to see like this, dirty rivers, all the way to tante Dini's house"? (mengingat dari Cengkareng ke depok kami melalui banyak"sungai"/ kanal/got?), etc..etc.
Dari Jakarta, kami ke makassar buat ketemu keluarga, kebetulan adiknya Daeng, Uga, sedang sakit dan menjalani chemo jadi kami agak lama disana (hingga adiknya meninggal). Di Makassar, yang namanya lalu lintas bukan main sembrawutnya. Nyetir disana drive me crazy. Bener bener kacau, satu mobil mengambil 2 jalur (jalan diantara garis putus putus), pete2 seenaknya berhenti dimana mana, mobil/motor seenaknya pindah jalur, macet, mana aturan lampu merahnya gak tertulis jadi kadang lagi merah saya stop eh...tenyata dijalur situ harus terus jalan, padahal bukan di jalur kiri lo. Pokoknya parah.....
Subscribe to:
Posts (Atom)